Kulon Progo (MTs DU)- Yusuf
Arifianto, salah satu guru MTs Darul Ulum
Muhammadiyah Galur selain memiliki tugas sebagai pendidik juga tergabung dalam komunitas
relawan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kebencanaan dan kerelawanan, MDMC
(Muhammadiyah Disaster Management Center).
Kurang lebih dua tahun ini juga bergabung dalam gugus tugas penanganan covid-19
Kabupaten Kulon Krogo. Beliau menyampaikan
hal itu saat sedang istirahat mengajar di kantor guru, Senin (17/01/2022).
Yusuf
menuturkan bahwa pendidikan dan
kerelawanan tidak bisa dipisahkan, bahkan beliau sering mendapat tugas
kemanusiaan di daerah terdampak bencana seperti banjir jabodetabek, longsor,
tsunami, dan gunung meletus. “Menjadi guru dan relawan adalah pekerjaan dari hati,
jadi keikhlasan tidak dapat dipisahkan dari keduanya,” tuturnya.
Di sela-sela tugas
kemanusiaan saat ini beliau juga aktif dalam kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana
(SPAB) baik di sekolah swasta maupun negeri. Tujuan dari kegiatan tersebut
adalah untuk memberikan edukasi kepada pendidik maupun peserta didik untuk mengedukasi hal-hal yang dilakukan apabila terjadi suatu
bencana.
Selain memberikan edukasi terhadap satuan
pendidikan,
kegiatan edukasi juga pernah dilakukan di berbagai komunitas masyarakat,
instansi rumah sakit, bank konvensional,
dsb. Yusuf berharap dengan adanya
kegiatan tersebut akan menambah wawasan terhadap kebencanaan. “Edukasi kepada masyarakat tentang langkah antisipasi
dan pasca bencana sangatlah penting, termasuk bagaimana mengevakuasi mandiri.
Dengan begitu dapat mengurangi risiko bencana,” bebernya.
Dukungan
penuh diberikan MTs Darul Ulum Muhammadiyah Galur kepada guru-guru madrasah
untuk selalu berkiprah di berbagai bidang dalam hal yang positif. (ysf)