Kulon Progo (MTs DU) – Kegiatan
kelas tahfiz di MTs Darul Ulum Muhammadiyah Galur sudah mulai aktif kembali
sejak pemerintah memperbolehkan kegiatan tatap muka. Salah satu program kelas tahfiz
yang mulai berjalan adalah kegiatan murojaah hadis mi'ah. Kamis (14/01/2022),
pelaksanaan muroja’ah hadis mi’ah di MTs Darul ‘Ulum dimulai dari hadis ke 1
hingga 10 dan didampingi oleh ustaz ustazah pengampu tahfiz, dan diisi materi
kajian hadis oleh Ustaz Arrijalu Arsy Musta’din Harbi.
Kelas tahfiz merupakan salah satu
program unggulan dari MTs Darul ‘Ulum Muhammadiyah Galur yang bertujuan untuk
menanamkan pemahaman Al Qur’an dan Hadis serta mampu menjadi hafiz masa depan.
Disampaikan Ustaz Adien, sapaan
akrab Ustaz Arrijalu saat mendampingi santri kelas tahfiz, “Kegiatan muroja’ah hadis
mi’ah tidak hanya menghafalkan hadis saja, tetapi juga ada kajian hadis yang
membahas sesuai hadis yang dihafalkan. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak
hanya hafal tetapi juga paham tentang isi hadis yang dihafalkan,” terangnya.
Muroja’ah Hadits Mi’ah yaitu
menghafal 100 hadis dengan cara membaca sepuluh hadis berulang-ulang kemudian
dilanjutkan sampai 100 hadis. Kegiatan tersebut rutin dilakukan setelah
pelaksanaan sholat Dzuhur di mushola madrasah dan diikuti oleh santri putra dan
putri kelas tahfiz 7, 8, dan 9. Muroja’ah hadis tersebut dilakukan dengan
sistem hafalan bersama, kemudian dilanjutkan satu persatu siswa untuk menghafal
hadis.
Pada awal pelaksanaan muroja’ah hadis
mi’ah, koordinator program kelas tahfiz Ustaz
Suparman, S.Th.I., M.Si., mengatakan bahwa siswa tahfiz
harus mempunyai bekal dan hafalan yang kuat. “Tujuan program tersebut juga untuk membiasakan
siswa bersikap disiplin dan perilakunya selalu dekat dengan Al Qur’an dan Hadis
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai sejak bangun
tidur hingga menjelang tidur kembali,”
tutur Suparman.
Harapannya, ketika siswa sudah memenuhi hafalan
Al Qur’an dan hadis mi’ah, mereka sudah mampu dan siap untuk ditasmi’ yaitu
ujian menghafal Al Qur’an yang dilakukan dengan memperdengarkan bacaan Al
Qur’an di depan penguji tahfiz. “Kami
terus berikhtiar memotivasi siswa yang belum hafal
sehingga bersemangat menghafal dan mempelajari Al Qur’an agar dapat diterapkan
dalam kehidupan,” pungkasnya (AZJ)